- Back to Home »
- RENUNGAN »
- Renungan Santri : Kisah Duka Pemuda Akibat Pacaran تَوَدُّد
Posted by : Unknown
Thursday, June 13, 2013
Bismillah,
Saudaraku
yang budiman, Beginilah buah cinta yang dihadirkan akibat berpacaran,
pacaran adalah sesuatu terlarang dalam agama ini dimana
syaitan menggoda para pasangan dari hamba yang dimabuk asmara ini
seolah dunia hanya milik mereka berdua,
Maka pacaran
adalah sesuatu tindakan yang menyimpang dalam agama ini, mari kita
perhatikan balasan bagi hamba yang berpacaran dan buah dari kisah cinta
setiap insan yang hanya mementingkan kedunyaan dan terbalut nafsu semata
yaitu pacaran.
Ada kisah
saeorang wanita jelita yang dirundung duka, pada suatu masa, di hati dia
terasa tersiksa, jiwapun merana dan hidup terasa tak berarti jika cinta
terdustai, Dunia serasa menghimpit diri, hidup seolah terjepit, dan
hari harinya diselimuti perasaan sakit.
Bertanya
dalam hati dia, apa salahku? hingga dia tega melukai aku dan kenapa dia
tega meninggalkan aku, sungguh lelaki ini telah melukai hati dan sungguh
lelaki ini telah menghianati janji dan cinta yang pernah bersemi.
Kekecewaan mulai menghujam ,kebencian datang, dan dendampun tak
tertahankan.
Saudaraku
pembaca yang baik hati begitulah expresi rasa sakit hati yang sering
hadir bagi siapapun yang cintanya terbalas dusta karena awal bercinta
karna nafsu semata, karna awal tujuan Alloh dia lupakan karna awal
permulaan yang dimulai kemaksiatan dan larangan dalam agama yaitu
berpacaran yang memabukkan setiap insan.
Berpacaran
sangatlah membahayakan bagi kesehatan jiwa, pacaran adalah jalan
kemudhorotan dan kekecewaan, pacaran adalah pintu gerbang saling
menyakiti, pacaran adalah pintu kejelekan dalam sejarah hubungan cinta
manusia, dan terkadang banyak sekali pacaran mengakibatkan derita yang
berkepanjangan, untuk itu takutlah wahai pemuda dimana syaitan selalu
membisikan asmara didalam dada, jagalah aturan main berinteraksi dengan
wanita dan sebaliknya.
Mari
renungkan buah cinta akibat dasar nafsu syahwat semata, seorang manusia
yang dimabuk cinta berduka ketika cinta khianati, dan siapapun memahami
betapa tidak enaknya dikhianati, setelah kebersamaan berjalan sekian
lama, kian terpupuk perasaan cinta dan asmara yang memabukkan,
dipupuklah cinta itu oleh seorang pemuda dan wanita hingga mengkristal
menjadi sebuah keyakinan yang salah.menjadi sebuah kepercayaan yang
mebelok, dan ahkirnya mereka dimabuk cinta dengan memberikan sesuatu
yang seharusnya disucikan, lupa akan tujuan hidup dimana semua harus
ikut pada tuntunan, dia sia siakan amanah dari Alloh dengan umbaran
nafsu yang menyesatkan, dan ahkirnya kehormatanpun sering dipertaruhkan
demi asmara ini,
Wahai pemuda
kenapa engkau tak menjadi hamba berbudi kenapa engaku hanya mengikuti
kata hati yang tak terbimbing kebenaran, apakah kamu merasa sudah tidak
butuh kebahagaiaan, apakah kamu sudah merasa cukup denngan penderitaan
akibat cinta pacaran ini, renungkanlah wahai saudaraku pemuda, jadilah
hamba yang dewasa, yang bisa berfikir matang dengan akibat cinta buta,
jadilah hamba yang sederhana dan mudah menerima nasehat para orang tua,
gembirakanlah dia orang tuanmu dengan kebaikan hidupmu, yaitu kebaikan
yang dihasilkan karena ketaatanmu kepada Rab-mu, Kebaikan yang diperoleh
karena kamu mentauladani dan patuh pada petunjuk nabimu, dan kebaikan
yang di dapat dari para salaful ummah sebagaimana mereka memimpinmu
dalam bertakwa.
Kamukan
sudah memahami bahwa kenyataan mabuk asmara adalah menyakitkan,
kenyataan ahkir dari buah cinta karna balutan nafsu hanyalah kedustaan,
dan kenyataan hubungan ini sangat banyak menimbulkan kekecewaan.
Maka
sekarang mau kemana kamu saudaraku pemuda? jika kamu tumbuh dewasa kamu
akan fahami semua, jika kamu lekas berfikir arif dan bijaksana kamu akan
temukan jalan kebaikan dari semua ini dan jika kamu benar benar matang
dalam mempersiapkan ini kamu berhak akan kebahagiaan didunia dan
ahkirat syaratnya kamu tinggalkan kebiasaan menyimpang ini yaitu mabuk
cinta karna berpacaran.
Wahai
saudaraku yang mulai memahami, fahamilah derita mabuk asmara sangatlah
mengecewakan, banyak diantara pemuda resah dan gelisah karena cintanya
terkhianati, sehingga keindahan hidup yang dia idamkan ternodai. sungguh
tak dapat dilukiskan derita akibat sakit hati akibat pacaran.
Lalu
bagaimana bagi mereka yang terlanjur melakukan kebiasaan ini dan sudah
mendapati derita hati , dan sudah merasakan kekecewaan yang mendalam,
apakah bisa diobati? jawabnya tentu karena setiap penyakit ada obatnya,
termasuk penyakit derita hati ini.
Rosul Sholollohualaihi Wassalam Bersabda :
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أَصَابَ الدَّوَاءُ الدَّاءَ، بَرَأَ بِإِذْنِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Setiap
penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya
maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR.
Muslim)
Sedang
penyembuhan penyakit hati ini kami kabarkan kepada kalian para pemuda
memerlukan tekat meninggalkan cinta berbalut syahwat semata (Pacaran),
kalian telah menebalkan coretan cinta kedalam kanfas yang tebal, kalian
telah berlebihan memberikan cinta kepada seseorang, Bahkan kalian sudah
melebihi ukuran tingginya cinta Kepada Alloh Aza Wajalla dan RasulNya,
dan kalian sudah melupakan para saudaramu seiman yang luar biasa
usahanya ingin menjauhi mabuk cinta akibat pacaran ini,
Maka sudah
sudah saatnya kalian menyembuhkan diri, reguklah obat ini, dan rangkulah
tongkat pegangan ini, dan minumlah madu ini, yaitu dengan satu prinsip ”
Mencintai sesuatu karena Alloh Ta’ala dam membenci sesuatu karena Alloh
Ta’ala ” dengan prinsip ini kamu akan mendapatkan kekuatan akidah yang
luar biasa hebatnya, kamu akan mendapatkan perisai dari kedukaan ini,
kamu akan mendapatkan ganti yang lebih baik dari kekecewaan akibat
coretan tinta yang tebal dan kamu akan bisa menghapusnya. Menjadikan
hatimu manis dan berbunga-bunga karena merasakan kesejukan iman : Rosul
Sholollohualaihi Wassalam beliau bersabda:
عَنْ أَنَسٍ
عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ
وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ
إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ
إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا
يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ
”Tiga hal,
barangsiapa memilikinya maka ia akan merasakan manisnya iman.yaitu:
menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai
seseorang semata-mata karena Allah, dan benci kembali kepada kekufuran
sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke dalam api neraka.”Rowahu
Bikhariy
Pendahulu Yang Sholeh berkata” Cintailah seseorang sekedarnya saja, sebab siapa tahu suatu saat engkau akan membencinya “
Saudaraku
yang budiman, begitulah sangat mengharukan kisah percintaan yang baik
dan sangat menyedihkan kisah pacaran yang memabukan. Semoga Alloh
memudahkan kalian pemuda mendapatkan jodoh yang terbaik tentu hanya
dengan satu jalan yaitu KALIAN SEMUA HIJRAH BERKUMPUL DAN BERINTERAKSI
DENGAN ORANG ORANG BAIK LAGI SHALIH. KALIAN BINALAH HUBUNGAN BAIK DENGAN
PARA HAMBA BERILMU DAN KALIAN KUATKAN IMAN DAN AMAL BERSAMA MEREKA,
sehingga kalian tak diragukan lagi akan mendapatkan kebaikan hidup dan
kebaikan hidup sesudah mati bersama mereka.
Ingatlah
musuh-musuhmu syaitan dari golongan jin dan manusia sering menakut
nakuti termasuk pencipta kebiasaan pacaran ini yaitu kaum kafir , tapi
balaslah bisikanya dengan keyakinan firmanNya :
بَلَى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ
“(Tidak
demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang
ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Robnya dan tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”
Albaqarah ayat 112.
Dengan
begitu selangkah lagi kamu menuju kebaikan dan kebahagiaan yang hakiki
didunia dan ahkirat karna kamu meyakini kabar gembira dari -Nya Alloh
berfirman :
مَنْ عَمِلَ
صَالِحاً مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ
حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا
يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa
yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” Anahl Ayat
97.Waullohua’lam bishowab.
Abu Amina Alanshariy
Diambil dari pengalaman ihkwah dan Maraji penulisan Thibbun Nabawiy Ibnu Qoyim Aljauziyah, Shahih Bukariy,Tafsir Ibnu Katsir