Liputan6.com, Jakarta : Mabes Polri membantah
korban luka tembak yang mengenai wartawan Trans 7, Nugroho Anton,
lantaran terkena peluru tajam. Anton menderita luka serius menyusul
kerusuhan pada unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM di kota Jambi.
"Ada salah satu wartawan Trans 7 terkena pecahan tabung gas air mata. Jadi bukan akibat terkena tembakan peluru petugas," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta, Senin (17/6/2013).
Agus menceritakan, peristiwa itu terjadi saat itu massa pengunjuk rasa mulai bertindak anarkis ketika berdemonstrasi di depan Gedung DPRD Telanai Pura Kota Jambi. Saat itu, aksi saling dorong antara massa dengan petugas di lapangan tak terhindarkan.
"Untuk menghindari amuk massa yang lebih besar, polisi pun memutuskan mengeluarkan tembakan gas air mata," ujar Agus.
Nahas, tabung gas air mata tersebut justru mengarah ke wartawan Trans 7 tersebut yang saat itu dia berada di tengah kerumunan massa pengunjuk rasa. "Saat ini yang bersangkutan dirawat di RSU Jambi. Kapolda pun berada di RS untuk melihat kondisi korban," jelas Agus. (Ali/Yus)